March 6, 2010

sadar akhir ini kehidupan saya yang awalnya tidak tertata mulai sedikit tertata berkat sebuah acara sekolah (yang sedikit memaksa -> oke, tapi saya mencoba untuk ikhlas) bernama ‘pesantren unas’. efek positif paling terasa dari sisi religi. sekolah bernuansa islami tempat dimana saya mengenyam pendidikan tingkat atas, atau biasa orang mengenal dengan nama SMA di Republik Indonesia (yang konon birokrasi pendidikannya payah -> oke, saya tidak akan lanjut memprovokasi) selama tiga tahun, kini, mulai menginjak hari-hari perjuangan terakhir. dan seperti pelajar lainnya, saya berharap lulus dengan nilai maksimal dan memuaskan. sukur-sukur bisa mengulang nilai kelulusan SMP tiga tahun lalu, tetapi, dengan porsi jumlah nilai mata pelajaran yang berbeda tentunya. setelah lulus, besar harapan diterima di Manajemen UGM, atau FIKOM UNPAD, atau sastra inggris UGM. sekali lagi, sukur-sukur kalau diterima semuanya. AMIN!

masih benar teringat sekitar ketika ayah saya bercerita tentang kesuksesan Columbus. saat Columbus kembali dari pelayarannya setelah menemukan Amerika dan menjadi orang yang diagung-agungkan, justru sekelompok orang menjadi membencinya. mereka berkata bahwa Columbus hanya kebetulan saja menemukan Amerika ditengah perjalananya mengarungi lautan, semua orang bisa seperti dia. Columbus yang merasa kerja kerasnya tidak dihargai, menantang mereka yang membenci dirinya membuat berdiri sebuah telur rebus (yg sudah dikupas kulitnya) diatas meja. hampir mustahil sebuah telur yang berbentuk elips dapat berdiri tegak. semua orang mencoba, tergiur dengan taruhan yang diberikan Columbus: kekayaan akan diberikan bagi siapa yang bisa membuat berdiri tegak telur tersebut. akhir cerita, tidak seorang pun berhasil dan saat Columbus membuktikannya, ia menekan bagian atas telur tersebut hingga bagian bawahnya remuk dan dapat berdiri. semua orang berkata, “kami juga bisa kalau seperti itu..” lalu Columbus menjawab, “kalau kalian sudah tahu bisa, kenapa kalian tidak melakukannya?? itu sama seperti saya menemukan Amerika, kalau kalian merasa bisa menemukan, kenapa kalian tidak melakukannya??”

saat itu cerita ini sempat benar-benar menginspirasi. ayah saya yang pandai bercerita dengan gaya bahasanya yang lugas berhasil membawa emosi saya naik. mejadikan saya semangat dalam menghadapi ujian-ujian yang akan saya hadapi. inti dari cerita ini adalah, pertama, kesuksesan dimulai dari kemauan, sepertinya semua orang sudah tahu yang satu ini. kedua, kesuksesan dimulai dengan tindakan yang nyata. nah, karena yang kedua ini saat itu saya merasa tersindir. ayah saya yang sering memuji kalau saya sering memiliki ide-ide yang tidak biasa, tetapi tidak pernah dinyatakan dengan tindakan. akhirnya saya sekarang sadar kalau ini otak saya sudah mulai berkarat dengan ide-ide yang tidak tersalurkan itu. entah mengapa saya sering menyalahkan sekolah, andai saya tidak sekolah di sekolah saya sekarang, mungkin sekarang kenyataan akan berbeda, meskipun tidak yakin 100% berubah, saya masih punya keyakinan

kurang pas sepertiya kalo saya engga bercerita tentang vespa via blog. awalnya saya pengen ada satu postingan spesial yang ngebahas vespa saya ini dengan judul ‘pencarian vespa sudah berakhir’, lanjutan dari postingan ‘pencarian vespa belum berakhir’ setahun lebih yang lalu. berhubung mosting satu postingan aja ga ada waktu, akhirnya saya tumpuk saja. memang kesabaran itu ada buahnya. alhamdulilah sekarang saya lagi nikmatin manisnya buah dari kesabaran. LOL! saya dapet vespa sprint lansiran ‘70 dengan kondisi yang super terawat, haratis lagi!  ini vespa warisan kakek saya, beliau mantan bupati semarang/jateng pada waktunya (kurang tahu tahunnya, akan saya cari tahu secepatnya). ini vespa turun ke anaknya yang sekarang saya panggil ‘om’. saya yakin om saya ini adalah anak gaul pada waktunya juga. dan benar, ketika saya pastikan, dengan bangga ia nyeritain masa mudanya dengan vespanya. vespa yang nganterin pacaran, vespa yang bantuin demo ke pemerintahan, dll. karena semakin tinggi nilai historinya, semakin bangga pula saya menunggang vespa ini. hidup vespa!

akhir-akhir ini aktivitas yang menyenangkan saat sabtu-minggu adalah ber-youtube ria. seminggu ga berhubungan dengan dunia luar (baca paragraf pertama.red), browsing bagaikan surga dunia(??). sampe akhirnya nemu video klip ini

diantara keseragam video klip lokal yang videonya mirip film dengan durasi yang kecil dan musik seperti omongan yang dinyanyikan, two thumbs up lah buat video yang satu ini!

nih saya kasi bonus juga,

buat yang baca postingan ini, terima kasih. semoga lebih berbahagia

adios!!

what will happen!

February 27, 2010

WHAT

HAPPENS

WHEN SOMEONE

YOU LOVE,

LOVES SOMEONE

YOU HATE?

graffiti stencil that gorgeous

December 24, 2009

London, UK

London, UK

Somewhere in Europe

Somewhere in the planet earth

NYC, USA

Somewhere in the planet earth

Paris, France

CA, USA

Wellington, New Zealand

London, UK

Berlin, Germany

London, UK

happy *cuti bersama* day!

December 24, 2009

biarlah, meskipun tidak terlalu berharap natal tahun ini turun salju di surabaya, sudah cukup bahagia dengan libur empat hari dalam seminggu ini.  libur ini datang disaat yg tepat, saat dimana saya ditimpa banyak tekanan dari segala penjuru arah

sekarang bukan dalam keadaan mood yang baik untuk menulis,  harus dg sedikit pemaksaan (lagi) disaat playlist itunes  muter Benci Libur – Naif. sensasi sore ini ngalah-ngalahin sensasi malam hari di mobil sendirian, mendengarkan  CD Mew bersama beberapa kotak rokok. entah mobil bergerak kemana, Circle K atau sekedar makan ketan duren Citra’s. yak, saya senang saat-saat seperti itu. bagi saya itu adalah pleasure paling menyenangkan ketika diserbu banyak masalah (dan belum tau bagaimana menyelesaikannya). biarkan semua ngalir dulu.. (dan biasanya endingnya saya ikut hanyut karena tidak bisa menyelesaikannya) *ROTFL*

postingan selanjutnya saya sempatkan mosting banyak gambar yg saya kira “are worth seeing”. nikmati saja. seperti kebanyakan moto para fotografer: biarkan foto yg berbicara. setuju, saya lebih suka mengabadikan sesuatu lewat gambar kerimbang tulisan. MERRY CHRISTMAS!

“Hanging See on the wall”